JAKARTA — Indonesia memiliki gerbang resmi di perbatasan negara yang tak hanya berfungsi sebagai pintu keluar-masuk, tapi juga menjadi simbol kedaulatan dan wajah bangsa. Gerbang itu berupa Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Ini bukan sekadar titik pemeriksaan, tetapi etalase kemajuan Indonesia di mata tetangga.
Dari rimba Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, pegunungan Papua yang bersentuhan dengan Papua Nugini, hingga wilayah timur Nusa Tenggara yang menghadap Timor Leste, PLBN hadir sebagai bukti nyata kehadiran negara di garis terdepan.
Pemerintah Indonesia, melalui Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, telah membangun dan mengembangkan PLBN yang representatif di berbagai wilayah perbatasan.
Total terdapat 18 PLBN yang dimiliki Indonesia. Menurut data resmi dari BNPP (bnpb.go.id) dan Kemendagri (kemendagri.go.id) pada 2025, berikut rinciannya.
- Berbatasan dengan Malaysia (Kalimantan) — 9 PLBN
- Entikong – Sanggau, Kalimantan Barat
- Nanga Badau – Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
- Aruk – Sambas, Kalimantan Barat
- Jagoi Babang – Bengkayang, Kalimantan Barat
- Sajingan – Sambas, Kalimantan Barat
- Long Midang – Nunukan, Kalimantan Utara
- Labang – Nunukan, Kalimantan Utara
- Long Nawang – Malinau, Kalimantan Utara
- Long Apari – Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
- Berbatasan dengan Papua Nugini — 7 PLBN
- Skouw – Jayapura, Papua
- Sota – Merauke, Papua Selatan
- Waropko – Boven Digoel, Papua Selatan
- Yetetkun – Boven Digoel, Papua Selatan
- Oksibil – Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan
- Boven Digoel (Transito) – Papua Selatan
- Okbibab – Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan
- Berbatasan dengan Timor Leste — 2 PLBN
- Motaain – Belu, Nusa Tenggara Timur
- Motamasin – Malaka, Nusa Tenggara Timur
(***)
